Lintassulawesi.com– Hotel MaxOne Makassar kini menjadi pusat perhatian setelah muncul dugaan keterlibatan dalam sebuah persekongkolan jahat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar yang diduga menyebabkan kerugian keuangan negara.
Tuduhan ini mencuat melalui sebuah video yang viral di media sosial, memicu kemarahan publik dan desakan agar pihak hotel dan Disdik bertanggung jawab.
Kasus ini bermula dari sebuah acara yang diselenggarakan oleh Bidang Sekolah Dasar (SD) di Hotel MaxOne, di mana diduga terjadi persekongkolan antara pihak hotel dan oknum di Disdik Makassar.
Dugaan ini semakin kuat setelah beredarnya rekaman yang memperlihatkan Bendahara Disdik, Fika, mengakui bahwa ia diperintahkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, MM, untuk berkoordinasi dengan pihak hotel, tanpa melibatkan Kepala Bidang SD, Muhammad Aris.
“Saya hanya diperintahkan oleh Kadis untuk mengambil tindakan di hotel,” ucap Fika dalam rekaman tersebut, yang kini menjadi pusat kontroversi karena dianggap melanggar prosedur dan kurang transparan.
Kepala Bidang SD, Muhammad Aris, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan ini, menilai bahwa prosedur dan etika telah dilanggar.
“Etikanya, koordinasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melibatkan hotel,” tegas Aris, yang juga mengancam akan mengungkap lebih banyak praktik keuangan yang tidak transparan di Disdik jika pelanggaran semacam ini terus berlanjut.
Sekretaris Jenderal L-Kompleks, Ruslan Rahman, turut angkat bicara, menyoroti potensi pelanggaran hukum dalam kasus ini.
Ia menyebut ada dua kemungkinan tindak pidana yang dapat diusut: pelanggaran UU ITE terkait penyebaran rekaman tanpa izin, dan dugaan korupsi melalui persekongkolan jahat antara Hotel MaxOne dan Disdik Makassar yang merugikan keuangan negara.