Sementara itu, isu poligami yang menyeret Andi Sudirman Sulaiman diperkirakan telah mempengaruhi elektabilitasnya di kalangan pemilih perempuan.
Banyak pihak yang mempertanyakan kredibilitas ASS sebagai pemimpin yang seharusnya mampu menjadi panutan moral bagi masyarakat Sulsel.
Meski belum ada pernyataan resmi dari ASS terkait isu tersebut, desakan dari berbagai pihak agar ia segera memberikan klarifikasi terus berdatangan.
Pengamat politik lokal menilai, isu pribadi seperti ini kerap menjadi titik lemah bagi calon petahana, terlebih ketika pemilu semakin dekat. Elektabilitas ASS diprediksi akan terus menurun jika tidak ada langkah tegas untuk mengatasi rumor tersebut.
Di sisi lain, Danny Pomanto terlihat fokus pada upaya meraih dukungan dari kelompok-kelompok strategis, termasuk kalangan perempuan.
Pendekatan yang dilakukannya dengan berbagai program pro-rakyat dan pro-keluarga diyakini menjadi salah satu alasan mengapa emak-emak dari 24 kabupaten begitu solid mendukungnya.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Pilkada 2024, pertempuran politik di Sulawesi Selatan tampaknya semakin memanas.
Dukungan emak-emak dari berbagai kabupaten akan menjadi aset penting bagi Danny Pomanto untuk menantang calon lain, termasuk ASS yang kini tengah didera isu poligami.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyat kecil dan punya rekam jejak yang bersih. Danny Pomanto adalah sosok itu,” pungkas Hayati.
Editor : Darwis
Follow Berita lintassulawesi.com di google news